Thursday, October 29, 2015

Copywriter dan Peluang

Semenjak obrolan malam hari itu bersama Lalu, saya merasa bahwa menjadi seorang copywriter merupakan salah satu pekerjaan impian saya yang paling mendekati dengan para pelaku industri kreatif.

Pelan pelan saya coba gali informasi mengenai bagaimana caranya menjadi copywriter. Saya kontak teman saya yang sudah bekerja di dunia periklanan, dia bercerita bahwa copywriter yang ada di kantornya itu dulu memang berawal dari penulis konten atau content writer. Saya rasa saya ada jalan ke sana, karena saya dulu juga pernah menjadi penulis konten.

Saya cari informasi kesana kemari, browsing di google, baca article mengenai apa itu copywriter, mendengarkan seminar di youtube dan lain sebagainya. Sedikit demi sedikit saya memahami tentang apa itu copywriter.

Dari penemuan saya itu, saya akhirnya tahu bahwa tidak banyak jumlah copywriter di Indonesia. Hal itu disebabkan karena tidak adanya sekolah yang spesifik membuka jurusan tentang penulisan copy di Indonesia. Copywriting sendiri menurut saya memang agak ambigu, dalam artian seperti ini.

Menurut wikipedia,
Copywriting is written content conveyed through online media and print materials. Copy is content primarily used for the purpose of advertising or marketing.
Merujuk pada pengertian tersebut, terdapat dua macam disiplin yang digunakan yaitu bahasa dan marketing. Namun pada kenyataannya, ketika saya masih kuliah Sastra Inggris, tidak pernah saya diberikan mata kuliah penulisan copy. Tidak puas disitu saja akhirnya saya ublek-ublek google dan kemudian mendapatkan sebuah dokumen mengenai rangkuman mata kuliah penulisan naskah advertising. Ternyata cikal bakal copywriting diajarkan di jurusan ilmu komunikasi. WOW.
Dari dua disiplin ini yaitu sastra dan ilmu komunikasi, yang bisa ditarik benang merah cuman kaitannya dengan unsur kreatifitas saja. Selebihnya tentang teori, teknik penulisan, pokoknya yang menjurus pada pakem sebenarnya bisa dipelajari sambil jalan (menurut saya sih hehehe), namun untuk otak kreatif itu yang bakalan susah dibentuk karena tidak semua orang dilahirkan menjadi kreatif. 
Lanjut pada kalimat berikutnya, bahwa intinya copywriting itu bertujuan untuk advertising atau marketing. Cuman, sekali lagi, dalam perkuliahan jurusan marketing itu tidak mempelajari secara spesifik caranya menulis. Yang diajarkan di sini mungkin bagaimana cara pemasaran dan lain sebagainya, namun cara menulis dalam pemasaran yang sesuai EYD itu tidak diajarkan. Saya pernah menerjemahkan skripsi salah satu mahasiswa jurusan marketing, dan ternyata problem tersebut sangat ada dan nyata. Hehehe. (Sebenarnya ini bukan problem anak jurusan marketing semata sih, lebih umum lagi ke mata kuliah non kebahasaan gitu)

Nah dari arti umum yang sangat sederhana tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya menjadi seorang copywriter itu sangatlah mudah. Yang dibutuhkan adalah kemampuan menulis yang sesuai dengan EYD, dan juga kreatifitas yang tanpa batas. Sedangkan unsur yang lain mengikuti, seperti contohnya kemampuan mempresentasikan pendapat dan berargumen, itu juga penting.

1 comments:

Unknown said...

Beneran ya kak, kemampuan yang harus diasah itu kebahasaanya? Jadi kalau saya mau mulai kuliah saya harus ambil jurusan apa ini? Antara marketing sama sastra