Wednesday, December 21, 2011

Once Forever Alone, Stays Forever Alone

Memang susah juga jadi jomblo di akhir-akhir perkuliahan seperti ini. Karena hampir setiap orang sibuk, bisa sibuk karena skripsi, kerja dan karena kesibukannya yang lain. Semua yang forever alone bakal tetep jadi forever alone karena mereka dihadapkan pada situasi untuk melakukan segala sesuatunya sendiri.

Saat ini saya dihadapkan pada kenyataan sulit bahwa mengajak orang untuk pergi ke bioskop sama saja seperti berusaha mencium sikut dengan hidung. Seberapa kerasnya berusaha, kita tidak akan bisa mencium sikut itu.


Mau ngajak si Derpina nonton, dia sedang sibuk sama skripsi. Mau ngajak si Herp, dia sedang sibuk sama kerjaannya yang menggunung, pasti ndak bisa. Mau ngajak si Derp, dia cuman punya waktu kosong malem hari karena sorenya dia ngelesin. Mau ngajak si Derpette, dia punya cowok, pasti lebih prioritasin cowoknya. Mau ngajak si Herpina, dia gak punya uang. Malah cowoknya gak ngebolehin (semoga aja cowoknya ndak salah paham, aq masih menunggu Derpina koq). Trus sapa lagi yang bisa diajak? Tidak lain dan tidak bukan dan sudah jelas, si Palmela Handerson.


0 comments: